Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

MANUSIA DI DUNIA FANA

butiran butiran pasir basah tertimpa hujan lambat laut tersisir oleh tangisan-tangisan tangisan hujan yang mendesir sebutir pasir tak berguna bahkan terlupakan dan ditinggalkan tak terlihat oleh mata tak ada yang menghiraukan hanya bisa bikin petaka manusia hanyalah butir pasir yang selalu tersingkir terlupakan oleh manusia lainnya inilah peroses rimba di alam moderen bimi kita manusia hanya makhluk lemah saja bagaikan kerak kopi yang tak ada gunanya mungkin pantas mati dan di telan isi perut bumi seperti diri ini yang selalu dilupakan tak akan pernah ada yang menghiraukan bahkan mencari sekali di cari hanya di caci maki dan di tendang seperti hewan mati kerak kopi memang tak ada gunanya hanya sebagai ampas saja dan penyegar rokok yang di oleskan dibuang dan dilupakan seperti diriku saja iya aku hanya butir pasir aku hanya ampas kopi aku layak dapat ini layak mati di telan bumi hilang di dunia ini di dunia rimba dunia yang haus segalanya dun...

"Politik Sesat"

Tema: Politik bukan aku menyalahkan manusia jahanam pencari kekuasaan bukan aku menghujam mereka dengan kata-kata kasar tbukan aku memberi mereka tuduhan-tuduhan fitnah-fitnah yang merugikan tapi inilah kenyataan kami tak salah kenapa kami dipaku (pohon) kami tak tau apa-apa tetapi kenapa tak ijin (fasilitas negara) kami tak boleh digunakan kenapa dilanggar (tempat/intansi) saya tak peduli kalian yang terpenting kami menang (politikus) Persetan dengan kalian kamilah yang akan berkuasa dinegara ini (pejabat) Apa kalian tak peduli dengan nasib kami kalian tebang kami tanpa menanam lagi (pohon) Apa kalian tak ingat kami yang menyalurkan suberdaya kerumah kalian (fasilitas negara) Apa kalian tak peduli anak-anak yang belajari disini (tempat/intansi) Apa gunanya kalian tanpa kami kalian tak berguna (politikus) Aku berkuasa penuh terhadap kalian percuma memberontak (pejabat) Jika itu cara pandang kalian jangan salahkan kami jika bencana alam melanda kalian (pohon) Janga...

Bidadari Keluarga (IBU)

Biji Kecil akan menjadi tunas halus rapuh lembut seperti kapas dilindungi bidadari dunia dari tangan lembut kluarga pemberi pupuk-pupuk kasih sayang pohon-pohon kehidupan selalu berada di sampingmu memberi keindahan di setiap awal langkahmu di setiap kasih sayang seorang bidadari dunia bidadari selalu ada disaat susah dan sedih di tengah luka yang perih di tengah senang dan bahagia di saat kita takut dan tertawa di saat kita butuh dia bidadari keluarga kasih sayangmu tak akan terlupa meski ragamu tiada tapi kasih sayangmu selalu ada selalu menemaniku dalam kesusahan inilah keluarga inilah cinta inilah kasih sayang bidadari keluaraga seorang ibu yang kucinta Purwokerto, 5 MEI 2014 Rizal Sang Rimbawan  asal Rahwana puisi ini aq persebahkan untuki seorang ibu yang baru saja melahirkan seorang anaknya dan seorang kluarga yang baru memiliki seorang anak yaitu  Oscar Sagara .

Mimpi

Bisingnya kota sepinya desa tenang saat malam sunyi dalam suara dalam suara ada bunyi dalam ketenangan ada suara merambat mati tak terdengar apa saja ini apa aku tak tau ini mimpi ini palsu tidur..... tidur..... tidur..... tidur..... ternyata hanya mimpi......... Rizal Sang Rimbawan Asal Rahwana Kamis, 27 Februari 2014 

Catatan Kecil

Pusing yang kuderita Membuat dunia gila Tubuhku yang renta Mati dalam realita Aku telah di perkosa Tapi diriku menikmatinya Menikmati setiap sentuhan Yang membuat aku melayang Aku hanya pelacur dunia Hidup hanya umtuk melayani Melayani dunia Diriku di anggap hina Dianggap ktak berguna Dianggap kegagalan nyata Nikotin dunia merasukiku Kation-kation perusak tubuhku Aku tak bisa lari darinya Dunia yang gila Cacian dan makian Sering aku trima Aku tak memperdulikannya Karena aku terbiasa menerimanya Aku hanya pelacur dunia Berpesta dengan para setan Masuk ketubuhku yang renta Aku ingin bebas tapi aku tak bisa Karna aku hidup didunia Matipun di dunia Aku ingin lepas dari fana Tapi tubuhku tak merimanya Aku ingin lepas dari sangkar Tapi ada penghalangnya Aku hanya di perbudak dunia Aku tak mau ini semua Aku tak mau lagi Tak mau jadi hina Aku hanya pelacur dunia Pelayan dunia Dalam kenyataan Apa aku bisa lepas aku tak tau Aku hanya budak saj...

Antalogi Indonesia

Persatuan Indonesia............ 20 05 1908                  28 10 1928                                  14 02 1945                                                   01 06 1945                                                       ...

SEPI

Sepi aku rasakan dalam keramean Kosong didalam relung kehidupan Hening dan sunyinya kehampaan Kehidupan monoton luka putus asa Aku tak tau mau kemana Bingung melangkah maju kedepan Takut mengambil pilihan Takut semua kejadian terulang Kakiku kaku berjalan Aku Tak tau tujuan Aku butuh tempat bernaung Untuk menyambung kehidupan Kemana lagi aku harus melangkah Aku hanya butuh tempat berteduh saja Tempat bernaung dari gelap dan sunyinya malam Dalam kekosongan yang ku rasa Dingin menusukku Nikotin seakan menggerogotiku Kation-kation perusak tubuhku Di dalam hati yang membisu Kesuniyan Kegelapan Kesedihan Dalam Kesedirian Bantu aku mencari Mencari tempat berlindung Mencari tempat bernaung Rizal Sang Rimbawan, Purwokerto, 03 Maret 2014

Pusaka Terakhir

Aku hanya bisa melihat kegelapan dalam diriku, tapi aku tak tau siapa aku. Orang-orang disekitarku memanggilku dengan panggilan Soedjito, aku hanya orang tua yang renta yang di anggap hina dan kotor di masyarakat aku sudah lama hidup di dunia ini, iya karna pekerjaanku orang-orang di sekitarku menganggap aku tidak berguna aku seperti ini karna jaman telah berubah tidak seperti masa orde baru dulu dimana semuanya serba mudah, demi tuntutan hidup aku harus menjadi seperti ini seorang gelandangan yang tua dan renta dimakan usia.             Aku sudah tak punya sanak saudara, setiap pagi cahanya matahari menjemputku untuk berkerja dan cahaya malam menjemputku untuk menyudahi pekerjaan ini. Aku hanya manusia kotor yang terabaikan oleh tangan pemerintah, mereka hanya obral janji tanpa bukti tapi tak apalah aku sudah paham di jaman edan ini. Diusiaku yang semakin dimakan jaman aku masih mencintai bangsaku ini di sela-sela pekerjaanku a...

Pahlawan Pagi di Setiap sudut Kota

butir-butir keringat bercucuran di pagi hari dimana orang masih bermimpi demi menyambung kehidupan untuk keluarga dicintai merekalah pahlawan pagi orang menganggap mereka hina padahal bukan pelacur di anggap kotor padahal bukan pencuri tapi mereka tak pernah mundur meski di caci maki demi sesuap nasi iya itu mereka pahlawan kebersihan yang cocok menyandang kalpataru yang berada di sudut kota untuk kehidupan baru di pagi buta demi sesuap nasi hari bagai letek kopi orang masih bermimpi tapi mereka bangun demi kota dan kluarga tak banyak yang tau tak banyak yang peduli ironis negri ini pahlawan pagi dilupakan begitu saja inilah cerita setiap hari tapi para jas putih tak ada yang peduli mereka berjuang demi sesuap nasi Rizal Sang Rimbawan. 24 febuari 2014, pukul 04,12

PERSAHABATAN ABADI :')

Kisah kasih persaudaraan pertemanan Persahabatan canda tawa terabadikan suguh indah roma tak akan terlupakan meski dunia kita terpisahkan aku hanya bisa merindukanmu gelak canda dan tawamu mengingatkan kita tempo dulu senyuman indah didalam kalbu mengingatkan tragedi itu hanya bongkahan tanah pemisah kita batu cadas tertancap disana pembuat kenangan kesediahan semua hanya untaian doa aq haturkan kepadannya yang menyebrang dari karang dunia  semua tangisan keluar tanpa sengaja membakar kation-kation kenangan nyata tempatku berdiri sekarang didunia tanpa dirimu sahabat tercinta tanpa kehadiranmu tapi slalu ada kenangan kita apa yang aku utarakan padamu tak sebanding dengan kepergian dan kenangan indahmu aku hanya bisa memanjatkan doaku agar kau senang di dunia yang idah disana di dunia surga yang abadi slamanya 9 november 2013 sebuah puisi buar mbak Sari Mina Tani yang sudah jauh disana :)

Naskah Monolog pertamaku (Legenda Candi Prambana)

    Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Bandung. Bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia juga mempunyai berbagai ilmu kesaktian yang tinggi. bahkan konon kesaktiannya lebih tinggi dari ayahnya karena Bandung suka berguru kepada para pertapa sakti. Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan, Rajanya bernama Raja Boko. sang raja mempunyai seorang puteri berwajah cantik bernama Roro Jongrang. Raja Boko bertubuh tingggi besar sehingga sebagian besar orang menganggapnya sebagai keturunan raksasa. Antara Kerajaan pengging dan Kerajaan Prambanan terjadi peperangan. Pada mulanya Raja pengging kalah. tentara Pengging banyak yang mati di medan perang. Mendengar kekalahan pasukan ayahnya maka Bandung bertekad menyusul pasukan ayahnya. dalam perjalanan, di tengah hutan, Bandung Bertapa dan mendapat bisikan gaip semua apa yang di inginkan akan di kabulkannya. Bandung meminta agar para pasukan JIN ...