Langsung ke konten utama

Postingan

Hidupku

aku hanya terus berjalan melihat kilaunya lampu"taman perkotaam yg menemaniku saat ini, setiap langkahku selalu terfikirkan apa yg harus aku lakukan?. aku sudah dewasa tetapi tingkahku seperti anak kecil. aku berusaha mencari pekerjaan kesana sini hingga caci maki selalu kudapat dari orang terdekatku. iya, mungkin ini jalan takdirku yg sudah di tentukan oleh tuhan tapi tak mengapa aku akan selalu menikmati. kejadian seperti ini sudah biasa bagiku. kejadian ini mengingatkanku kepadamu di saat waktu itu aku mengenalmu pertama kali senyum manismu yg selalu menjadi penyemangatku, waktu demi waktu kita lewati hingga akhirnya semua hancur karena kepergianmu . ah apa yg aku pikirkan sekarang bukan saatnya mengingat masalalu yg menyebalkan itu. aku harus bisa berjalan kedepan, sekarang aku harus bisa belajar mandiri iya aku harus mandiri, tetapi setiap aku berusaha knapa selalu teringat kenangan itu dimana aku sudah percayakan semuanya kepadamu kamu pergi tinggalkanku dgn alasan yg tak m...
Postingan terbaru

Aku dan Hujan

dalam malam aku diam melihat bulan purnama yg semakin lama memudar, berganti rintik hujan yg semakin deras. badan ini pun mulai basah di terpa langit yg menangis dan terlihat tak akan berhenti dalam waktu yg cepat. aku pun lebih suka melihat keadaan ini. air hujan selalu menenangkanku entah mengapa aku selalu tenang saat hujan mulai turun. ya mungkin bagi orang lain org yg suka hujan adalah orang yg mudah terharu, menangis dan hatinya mudah berubah suasana atau yg paling mudah di sebut melanklonis tpi bagiku itu tdk apa-apa karena semua orang pasti akan mengalaminya cepat atau lambat orang-orang akan melanklonis pada waktunya. mungkin malam ini hujan akan turun lama dan aku pun tak akan berinjak dri tempat ini karena aku suka hujan. karya R.Rimbawan (28 nov 2017)

LELAKI

Aku hanyalah lelaki biasa aku bukanlah dewa aku bukanlah tuhan yang dapat mengabulkan permintaan aku memang tak sempurna tetapi aku berusaha menjadi seperti yang kau inginkan menjadi pahlawan yang selalu tertekan dilam aroma kopi hitam kau selalu meminta lebih tapi aku tak bisa memberi karna aku mulai menitih keringat yang mengucur di pagi hari untuk sesuap nasi kau memintaku sempurna tapi aku tak bisa aku hanya bisa berusaha menjadi kepala kluaraga untuk dirimu cinta Rizal Sang Rimbawan, Purwokerto, 20 Februarai 2015

MANUSIA DI DUNIA FANA

butiran butiran pasir basah tertimpa hujan lambat laut tersisir oleh tangisan-tangisan tangisan hujan yang mendesir sebutir pasir tak berguna bahkan terlupakan dan ditinggalkan tak terlihat oleh mata tak ada yang menghiraukan hanya bisa bikin petaka manusia hanyalah butir pasir yang selalu tersingkir terlupakan oleh manusia lainnya inilah peroses rimba di alam moderen bimi kita manusia hanya makhluk lemah saja bagaikan kerak kopi yang tak ada gunanya mungkin pantas mati dan di telan isi perut bumi seperti diri ini yang selalu dilupakan tak akan pernah ada yang menghiraukan bahkan mencari sekali di cari hanya di caci maki dan di tendang seperti hewan mati kerak kopi memang tak ada gunanya hanya sebagai ampas saja dan penyegar rokok yang di oleskan dibuang dan dilupakan seperti diriku saja iya aku hanya butir pasir aku hanya ampas kopi aku layak dapat ini layak mati di telan bumi hilang di dunia ini di dunia rimba dunia yang haus segalanya dun...

"Politik Sesat"

Tema: Politik bukan aku menyalahkan manusia jahanam pencari kekuasaan bukan aku menghujam mereka dengan kata-kata kasar tbukan aku memberi mereka tuduhan-tuduhan fitnah-fitnah yang merugikan tapi inilah kenyataan kami tak salah kenapa kami dipaku (pohon) kami tak tau apa-apa tetapi kenapa tak ijin (fasilitas negara) kami tak boleh digunakan kenapa dilanggar (tempat/intansi) saya tak peduli kalian yang terpenting kami menang (politikus) Persetan dengan kalian kamilah yang akan berkuasa dinegara ini (pejabat) Apa kalian tak peduli dengan nasib kami kalian tebang kami tanpa menanam lagi (pohon) Apa kalian tak ingat kami yang menyalurkan suberdaya kerumah kalian (fasilitas negara) Apa kalian tak peduli anak-anak yang belajari disini (tempat/intansi) Apa gunanya kalian tanpa kami kalian tak berguna (politikus) Aku berkuasa penuh terhadap kalian percuma memberontak (pejabat) Jika itu cara pandang kalian jangan salahkan kami jika bencana alam melanda kalian (pohon) Janga...

Bidadari Keluarga (IBU)

Biji Kecil akan menjadi tunas halus rapuh lembut seperti kapas dilindungi bidadari dunia dari tangan lembut kluarga pemberi pupuk-pupuk kasih sayang pohon-pohon kehidupan selalu berada di sampingmu memberi keindahan di setiap awal langkahmu di setiap kasih sayang seorang bidadari dunia bidadari selalu ada disaat susah dan sedih di tengah luka yang perih di tengah senang dan bahagia di saat kita takut dan tertawa di saat kita butuh dia bidadari keluarga kasih sayangmu tak akan terlupa meski ragamu tiada tapi kasih sayangmu selalu ada selalu menemaniku dalam kesusahan inilah keluarga inilah cinta inilah kasih sayang bidadari keluaraga seorang ibu yang kucinta Purwokerto, 5 MEI 2014 Rizal Sang Rimbawan  asal Rahwana puisi ini aq persebahkan untuki seorang ibu yang baru saja melahirkan seorang anaknya dan seorang kluarga yang baru memiliki seorang anak yaitu  Oscar Sagara .

Mimpi

Bisingnya kota sepinya desa tenang saat malam sunyi dalam suara dalam suara ada bunyi dalam ketenangan ada suara merambat mati tak terdengar apa saja ini apa aku tak tau ini mimpi ini palsu tidur..... tidur..... tidur..... tidur..... ternyata hanya mimpi......... Rizal Sang Rimbawan Asal Rahwana Kamis, 27 Februari 2014